“Secara makro atau garis besar ada sekitar 26 ribu pelaku UMKM di Kota Payakumbuh, 19.600 merupakan usaha mikro, dan 6000 usaha kecil dan ratusan usaha menengah. Untuk usaha mikro ini kedepan harus mendapat suntikan modal berupa bantuan bukan pinjaman. Dan untuk yang kecil kita permudah akses permodalan melalui bank,” sebutnya.
Selain itu, YB.Dt.Parmato Alam juga menyebut sektor pertanian juga menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat Kota Payakumbuh, kedepan. Dengan adanya Jalan Tol Sumbar-Riau, maka Kota Payakumbuh memiliki peluang besar untuk menjadi penyuplai sayur dan hasil pertanian kedaerah Riau. Karena Kota Payakumbuh daerah pertanian yang paling dekat dengan Riau, dan sayur dari Payakumbuh masih sangat segar sampai di Kota Pekanbaru, Riau.
“Ini peluang yang harus kita sambut, dengan selesainya jalan Tol nantinya maka kita sebagai daerah yang dekat dengan Riau, bisa membawa hasil pertanian kita dengan kondisi masih segar kedaerah Riau. Maka sektor pertanian ini harus kita genjot,” sebutnya.
Dikatakannya, saat ini lebih 60 persen masyarakat Kota Payakumbuh, bergerak disektor pertanian. Baik itu petani padi, cabe, sayur, dan agrobisnis lainnya, diyakini dapat menyuplai berbagai permintaan masyarakat didaerah tetangga provinsi Sumatera Barat itu.
“Lebih dari 60 persen masyarakat kita bergerak disektor pertanian, maka ini perlu kita dukung dan dicarikan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi termasuk pada penjualan. Dan tentu kita sebagai daerah yang paling dekat dengan Riau, dengan selesainya jalan Tol maka kita bisa menyuplai hasil pertanian yang masih segar sampai di Riau,” sebutnya. (uus)
