Dikatakannya lagi, Covid-19 menjadi sebuah tantangan. Namun dengan perjuangan dan keuletan mahasiswi itu, mereka bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Sekaligus menghafal tiga sampai 30 Juz Al-Qur’an dan menyelesaikan pendidikan dengan baik.
“Prestasi yang dicapai tidaklah gampang. Berkat kerja keras semua bisa diselesaikan. Kami ingin para mahasiswi menjadi wanita tangguh dan pejuang. Menjadi guru yang baik di rumah maupun di sekolah. Saudari harus menjadi teladan, penggerak ekonomi dengan keterampilan yang dimiliki,” ucapnya.
Pimpinan Perguruan Tinggi Diniyah Puteri diwakili Fauzi Fauzan El Muhammady mengajak para wisudawati bisa mengimplementasikan prinsip dan pemikiran Bunda Rahmah El Yunusiyyah. Di antaranya, menjadi pendidik yang baik di rumah dan bermanfaat di tengah masyarakat.
Wakil Koordinator Kopertais Wilayah VI Sumbar Dr. Zainal, menyampaikan apresiasi karena momen wisuda berada dalam rangkaian Hari Santri 22 Oktober dan jelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Zainal mengajak wisudawati menjadi ibu, pendidik dan kekasih yang baik bagi suaminya. “Diniyyah Puteri bukan milik Padang Panjang tapi dunia. Memberi pengaruh dan inspirasi serta kebanggaan Indonesia. Secara akreditasi sudah baik. Melangkah menjadi unggul. Tantangan ke depan bisa sama dengan luar negeri,” ungkapnya. (rmd)
