”Kegiatannya berupa pemberdayaan masyarakat, lomba-lomba dan hal lainnya,” ujarnya.
Syukri mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan fasilitas perpustakaan tersebut sehingga dapat menjadi pusat literasi di Pariaman sesuai dengan rencana awal fasilitas itu dibangun.
Sebelumnya, Warga di Desa Air Santok, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Ai Kurnia Sari mendirikan taman baca di rumahnya guna mengedukasi anak di daerah itu agar gemar membaca sejak dini serta meminimalisir ketergantungan generasi muda dari pengaruh gawai.
”Saya ingin anak-anak suka membaca dan meminimalisir bermain ‘game’ (permainan) di gawai oleh anak-anak,” kata Ai Kurnia Sari.
Diakuinya, motivasi dirinya mendirikan taman baca tersebut karena berdasarkan data minat baca penduduk Indonesia masih rendah sehingga untuk meningkatkannya dapat dilakukan dengan hal kecil salah satunya menyediakan bacaan dan melaksanakan kegiatan yang menarik bagi anak.
Menurutnya bermain di gawai dapat mengurangi waktu produktif anak baik untuk membaca dan belajar maupun aktivitas lainnya yang dapat membantu perkembangan tubuh dan otak anak. (ozi/rel)
















