Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia sukses menyabet dua emas lewat cabor angkat besi atas nama lifter Rizki Juniansyah dan panjat tebing nomor speed yang dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo.
Lantas bila Kemenpora memasang target 4-5 emas di Olimpiade LA 2028, dari cabor mana sajakah yang diproyeksi pemerintah untuk mewujudkannya? Taufik tidak memberikan jawaban detail soal itu.
Namun, jika berkaca dari perkembangan olahraga Indonesia sekarang, rasanya yang masih sangat realistis adalah cabor yang menyumbang 2 emas di Paris, yakni angkat besi dan panjat tebing.
Khusus panjat tebing, nomor speed masih jadi andalan. Pasalnya, Indonesia punya banyak atlet berkualitas lain baik di putra maupun putri. Selain Veddriq misalnya, ada Rahmad Adi Mulyono, Rajiah Sallsabillah, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Di luar itu, masih ada sejumlah nama lain yang punya potensi besar untuk bersaing di Olimpiade LA 2028. Tiga di antaranya adalah Kiromal Katibin, Narda Mutia Amanda, dan Rahajati Nursamsa.
Sementara untuk angkat besi, Rizki Juniansyah juga masih punya potensi dan kans besar untuk mempertahankan emas. Selain dia ada juga Rahmat Erwin Abdullah, yang bisa diandalkan andai turun di kelas berbeda dengan Rizki.
Lalu, bagaimana dengan cabor lain, khususnya bulu tangkis? Cabor yang sebelumnya selalu emas dan diandalkan ini juga tak bisa dikecualikan dalam porensi emraih emas di LA 2028.
Namun, berkaca dari kegagalan di Paris 2024, rasanya harus ada pembenahan dan evaluasi besar-besaran dari PBSI dan pemerintah terlebih dahulu. Jika tidak, sulit untuk melihat ada pebulu tangkis Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih lagi di Olimpiade LA 2028. (jpg)
