Dikatakan Armaidi, jika dilihat jumlah buku yang dibawa dari Belanda 16 peti, seandainya satu peti memuat 100 buku. Berarti ada 1.600 buku. Dibagi sebelas tahun, berarti rata-rata 145,5 buku satu tahun. Dibagi 12 bulan, berarti rata-rata satu bulan membaca 12,1 buku. “Pertanyaan, sebagai mahasiswa kader PMII di Kota Pariaman ini, berapa buku yang tamat atau mampu dibaca selama satu bulan. Jangan-jangan tidak satupun buku dapat dibaca dan ditamatkan dalam tempo sebulan. Hal ini tentu sangat menyedihkan,” kata Armaidi yang juga pendiri PMII Kota Pariaman ini.
Menurut Armaidi Tanjung, rendahnya minat membaca mahasiswa tersebut memang memprihatinkan. Mereka yang malas baca buku, dapat dipastikan wawasan pengetahuannya lebih rendah dibanding mereka yang banyak membaca buku. Walaupun era digital, informasi melalui jaringan internet semakin memudahkan mendapatkan bahan bacaan, membaca buku memiliki kekhasan dan kenyamanan tersendiri,” kata Armaidi penulis puluhan buku ini.
Ketua PK PMII IAI Sumbar Muhammad Syafid menyebutkan, usai dilantik program yang diprioritas adalah upgrading pengurus PK PMII AIA Sumbar agar semua pengurus memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing pengurus. “Setelah itu Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) PMII. Saat ini sudah puluhan calon peserta Mapaba antri menunggu jadwal penyelenggaraan Mapaba. Insya Allah bulan depan sudah bisa dilaksanakan,” kata Muhammad Syafid. (efa)
