Padang – Survei terbaru dari Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan elektabilitas pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1, Mahyeldi-Vasko Ruseimy mencapai 70,3 persen jika pemilihan dilakukan hari ini.
Sementara itu, elektabilitas pesaing mereka, Epyardi Asda-Ekos Albar hanya memperoleh 16,8 persen. Sedangkan 13 persen responden menyatakan tidak tahu atau belum menentukan pilihan.
Survei Voxpol Center Research and Consulting dilakukan dari tanggal 7 hingga 16 Oktober 2024, dengan populasi sampel dari 19 kabupaten dan kota.
Jumlah total sampel adalah 800 orang, dengan proporsi 50 berbanding 50 antara laki-laki dan perempuan. Margin of error survei ini lebih kurang 3,47 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode yang digunakan adalah survei tatap muka dengan aplikasi Android i-Voxpol untuk memastikan data yang terukur, dan dilakukan double spotcheck terhadap 20 persen dari total sampel secara acak. Responden tersebar proporsional di 19 kabupaten dan kota.
CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, popularitas dan elektabilitas Mahyeldi-Vasko linear dengan tingkat keterkenalan dan rasa suka dari responden yang disurvei.
Untuk sosok Mahyeldi, dikenal oleh 88, 8 persen responden dan disukai oleh 78,8 persen responden. Kemudian, Vasko Ruseimy juga dikenal oleh 61,4 persen dan disukai oleh 53,1 persen responden.
Sementara untuk Epyardi Asda dikenal oleh 51,1 persen responden dan disukai 36,9 persen. Sang Wakil, Ekos Albar hanya dikenal 39 persen responden dan disukai oleh 29,0 persen.
“Hasil survei mengungkapkan bahwa pemilih di Sumbar cenderung rasional, dengan 63,7 persen memilih berdasarkan kinerja, pengalaman, visi, misi, dan program yang ditawarkan,” kata Pangi, Selasa (22/10/2024) siang.
Sementara 14,3 persen pemilih, katanya, mengedepankan faktor sosiologis seperti agama, asal daerah, dan suku, sedangkan 16,3 persen mempertimbangkan faktor psikologis, termasuk karakter dan penampilan fisik.
Pemilih yang rasional itu menurut Pangi membuat politik uang tidak akan efektif di Sumbar. Apalagi, dari hasil survei, pendapatan masyarakat Sumbar juga sudah cukup tinggi. Hanya sekitar 19,9 persen yang memiliki pendapatan di bawah 700 ribu.
Pangi Syarwi menyebut ditilik dari kestabilan pilihan, 69,8 persen responden menyataan sudah mantap dengan pilihan mereka, namun masih ada 21 persen yang termasuk dalam kategori swing voters. Sisa 9,3 persen responden menyatakan tidak tahu.
