Salah satu warga yang tinggal di depan sekolah, Adek Elfina, mengungkapkan ia mengetahui kebakaran tersebut pada saat akan melaksanakan shalat isya. “Saya pertama tahu itu dari anak saya, kemudian saya keluar dan saya melihat asap hitamengepul di ujung paling belakang kelas, tidak lama api membesar,” ceritanya.
Semetara itu, Kapolsek Payakumbuh, AKP Apriman Sural mengatakan saat ini pihaknya pasca kebakaran terus melakukan penyelidikan.
“Dari data yang kami dapatkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 19.30 WIB yang melibatkan 6 unit pemadam kebakaran untuk menjinakan api, 4 unit pemadam dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh dan 2 unit pemadam kebakaran dari Kabupaten Agam,” terangnya.
Jelas saja kejadian kebakaran hebat malam itu membuat masyarakat Balai Rupi dan Nagari Simalanggang, kaget dan berupaya membantu Damkar, Pihak Kepolisian dalam menjinakkan api yang dengan cepat berkobar membakar bangunan yang sudah lama itu.
Kadis Damkar Limapuluh Kota, Alfian menyebut, api yang cepat membesar sehingga seluruh damkar yang ada dimasing-masing posko baik Suliki, Mungka, Lareh dan posko induk dikerahkan. Juga dibantu Damkar dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Agam.
“Memang kita dibantu masyarakat, Polisi dan damkar dari Kota Payakumbuh dan Kabupaten Agam,” jelasnya. (uus)

















