Sementara itu Staf Ahli Gubernur Sumbar, Syaiful Bahri mengapresiasi upaya yang dilakukan SI Sumbar untuk menciptakan pemilih cerdas melalui diskusi publik tersebut.
Menurutnya memberikan bekal untuk generasi muda, termasuk dalam bidang politik adalah tugas bersama. Dengan demikian, generasi muda bisa memilih calon pemimpin yang benar-benar bisa membangun daerah.
Ia menilai dalam zaman digital seperti sekarang, generasi muda yang akrab dengan teknologi memiliki banyak cara untuk bisa mengenal calon kepala daerah lebih dalam seperti melalui jejak digital. “Jejak digital para calon kepala daerah itu ada. Cari dan cermati sebelum menggunakan hak pilih,” katanya.
Diskusi Publik tersebut menghadirkan tiga pembicara di antaranya Kabag Teknis dan Hukum KPU Sumbar, Sutrisno, Sekretaris DPW SI Sumbar yang sekaligu akademisi Unand, Dr Herry Effendi Iskandar, SS dan Dr. Zulfadly dari Ilmu Politik Unand.
Politik uang menjadi pembahasan hangat dalam diskusi publik tersebut. Peserta yang didomisasi oleh mahasiswa sepakat untuk menolak politik uang di dalam kegiatan tersebut. (fan)
















