SOLOK, METRO – Guna mendukung keberlanjutan dari program Smart City yang diterapkan Kabupaten Solok, Pemkab Solok jalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemko Bandung. MoU tersebut berisikan tentang penggunaan teknologi informasi dalam setiap aktifitas pemerintahan, penggunaan dan E-Government. Smart city dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan daerah.
Bupati Solok, Gusmal mengatakan, Pemkab Solok berupaya menerapkan kabupaten/kota pintar atau Smart City guna mendukung program 4 Pilar Pembangunan. Hal ini untuk mengakselerasikan kinerja birokrasi, demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Gusmal juga mengatakan program Smart City sudah diterapkan di Kabupaten Solok dengan mengusung konsep daerah cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan efisien. Dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat, atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.
“Dengan pemanfaatan teknologi informasi sebagai pendukung terwujudnya Kabupaten Solok sebagai Smart City, diharapkan ke depannya berbagai persoalan yang ada dapat diselesaikan guna mewujudkan pelayanan publik yang berdampak pada kondisi yang nyaman,” ujarnya.
Gusmal menjelaskan, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas. Selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget.
Untuk memaksimalkan program tersebut sebutnya, perlu kerja sama dengan daerah yang memiliki pengalaman dan mampu menerapkan secara baik, Pemko Bandung salah satunya. Diharapkan melalui kerja sama tersebut, akan didapat imbas balik positif dalam penerapan teknologi di Kabupaten Solok.
“Keberlanjutan program Smart City ini perlu diprioritaskan, agar tidak hanya menjadi formalitas semata, apalagi sayang sekali rasanya jika kita terlambat dalam penerapan teknologi dalam pemerintahan,” katanya.
Pada dasarnya, tiap perubahan bisa dilakukan selama ada kemauan (political will) dari tiap pemimpin daerahnya. Bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Pemkot Bandung telah mengeluarkan dana sekitar Rp40 miliar untuk membuat 300 lebih aplikasi. Dan dari kerja sama ini, Gusmal mengharapkan Pemerintah Kota Bandung dapat memberikan pemikiran-pemikiran dan pihaknya dapat mengadopsi kemajuan seperti yang ada di Kota Bandung.
Menurut Gusmal, Smart City ini merupakan harapan masyarakat Kabupaten Solok untuk menunjang kemajuan dan perkembangan daerah baik dalam bidang pelayanan, penataan administrasi, maupun koneksi antar OPD dalam suatu kegiatan atau program. Smart City nantinya akan sangat menunjang dalam mewujudkan visi daerah yang transparan dan bersih dari KKN.
Gusmal meminta keseriusan seluruh pihak terkait dalam mewujudkan Kabupaten Solok sebagai Smart City sehingga daerah bisa bersaing dengan daerah lain yang sudah lebih dulu menerapkan Smart City tersebut. (vko)