Sementara itu untuk pemasaran Teti Herawati mengakui tidak ada kesulitan. Dirinya, sudah memiliki langganan untuk diantar ditempat penjual oleh-oleh yang ada di Payakumbuh. Dan berapapun jumlahnya bisa ditampung atau diambil.
“Kalau pemasaran tidak ada kendala. Kami menjual ketempat pedagang oleh-oleh seperti sanjai. Dan kami jual 40 ribu lebih satu kilonya. Kalau untuk saat ini kadang kami hanya bisa menjual beberapa kilogram saja sehari,” ucapnya.
Untuk bahan bakunya, Teti Herawati juga tidak ada masalah. Ketersediaan pisang didaerah itu juga cukup. “Kalau bahan seperti pisang kita banyak disini, hanya saja untuk mendapatkannya tentu butuh modal, jadi selama ini kami beli pisang sesuai dengan uang yang ada hasil penjualan Sale,” sebutnya.
Dia dan pelaku usaha lain yang ada di Koto Baru Simalanggang, berharap kepada pemerintah Lima Puluh Kota untuk memberikan supor dan perhatian kepada pelaku usaha Sale Pisang. “Harapan kami ada perhatian Pemerintah dan tentu juga pembinaan dan dukungan kepada pelaku usaha Sale pisang,” harapnya. (uus)




















