“Buya Mahyeldi, ketika diskusi di Unand, menjawab pertanyaan para audiens dengan etika yang teduh dan gagasan yang konkrit menjawab pertanyaan yang ada. Dan hal yang sama dilakukan oleh Uda Vasko yang memahami kebutuhan anak muda dan pemerintahan Nagari dengan Creative Hub yang kemudian disambut antusias oleh para audiens. Tentu hal ini merupakan suatu gambaran yang nyata dari Seni kepempinan dua tokoh ini,” katanya.
Secara figur, kata Redho, kedua tokoh ini juga sangat humble dan santai dalam pembawaan sehari-hari.
Redho menilai kedua tokoh tersebut juga mampu dekat dengan semua lapisan untuk berdiskusi tanpa ada membeda-bedakan cara padang sesorang.
“Hal ini, merupakan sesuatu yang mahal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,” katanya.
Dalam melahirkan keputusan politik dan kebijakan, kedua tokoh ini katanya juga sangat humanis Dalam meselarasan keputusan politiknya.
Tentu berpolitik santai riang dan bergembira merupakan suaru seni berpolitik yang akan menciptakan iklim sumbar yang kondisif dan harmonis. Sumbar sudah seharusnya dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kemampuan yang baik dan seni dalam memimpin,” tuturnya. (*)
