“UMKM harus mendapat akses inovasi, teknologi dan digitalisasi melalui program rumah produksi bersama yang dikelola oleh koperasi sebagai cikal bakal industri menengah berbasis keunggulan lokal. Saya berharap kita dapat terus berkolaborasi untuk mengembangkan program-program kewirausahaan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi serta menjadi entrepreneur sukses,” ungkap Teten.
Wakil Rektor bidang Pendidikan & Pengajaran Universitas Gadjah Mada Wening Udasmoro mengungkapkan, UGM mempunyai peranan penting di bidang kewirausahaan di bidang akademik dan juga ekosistem. Kata dia, UGM mempunyai Galangan Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang menjadi pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan.
“Selain itu, UGM juga menyediakan bisnis inkubator yang merupakan program untuk mahasiswa yang punya bisnis. Saat ini sudah 50 perusahaan rintisan yang terdaftar di bawah program inkubasi UGM dan beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan,” jelas Wening.
Wening menegaskan, UGM akan terus bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan juga Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) untuk bisa terus mengembangkan UKM.
Co-founder & CEO Katadata Metta Dharmasaputra menambahkan, Katadata sudah menjalin nota kesepakatan dengan Kemenkop UKM untuk membuat Rumah Digital UMKM. Konsep dari RDU ini adalah agar UMKM bisa membuat portall sendiri sehingga mempunyai kredibilitas. (jpg)
