Seperti diketahui, elo pukek atau menarik pukat untuk menangkap ikan di laut tersebut merupakan tradisi turun-temurun bagi nelayan hampir di seluruh pesisir Ranah Minang.
KWT Gunung Padang
Hendri Septa juga berhasil menjadikan Destinasi Wisata Gunung Padang sebagai salah satu destinasi wisata alam yang kian diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. KWT Gunung Padang dan kawasan Muaro Batang Arau dikembangkan terus dan kini terlihat lebih rapi.
Sejak 2021, capaian pembangunan KWT Gunung Padang ini, terus menunjukkan tren positif. Pada 2021, terealisasi 42 persen, 60,1 persen pada tahun 2022, dan 77,07 persen pada 2023. Pada 2024 ini telah mencapai 127,3 persen.
KWT Gunung Padang di tangan Hendri Septa yang akan maju di Pilkada Padang 2024 bersama Hidayat itu telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat setempat. UMKM pun tumbuh seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang.
Pengembangan KWT Gunung Padang juga menyasar ke pulau-pulau yang berada di perairan Kota Padang. Bahkan pada Sabtu (11/11/2023), Hendri Septa bersama Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, sempat berlayar ke sejumlah pulau.
Salah satunya seperti mengunjungi Taman Wisata Perairan (TWP) Pieh. Serta melihat langsung Pulau Pandan. Kunjungan itu sekaligus dalam upaya pengembangan beberapa pulau kecil di perairan Kota Padang.
Waktu itu, Hendri Septa menyebut selain Gunung Padang, pengembangan pulau-pulau kecil salah satunya Pulau Pandan yang telah dijadikan tempat konservasi Penyu juga penting dilakukan. Pulau Pandan ini ke depan, diharapkan dapat dikembangkan menjadi salah satu objek wisata berbasis konservasi alam di Kota Padang.
Kini, Gunung Padang yang menyimpan kombinasi antara panorama yang indah, legenda cinta, dan sepenggal sejarah masa pendudukan Jepang itu, kian tercelak. Tidak salah jika anda berkunjung ke kota Padang, menjadikan destinasi Gunung Padang masuk dalam list kunjungan anda.
Penataan kawasan terpadu juga memberikan hasil berupa Juara I Lomba Toilet Bersih di Masjid pada Kawasan Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU) diberikan kepada Masjid Al Hakim dari Dinas Pariwisata Sumbar.
Juara I Lomba Toilet Bersih di Rumah Makan pada DTWU diberikan kepada Rumah Makan Old Town dari Dinas Pariwisata Sumbar dan juara II Lomba Toilet Bersih di Masjid pada KWT Gunung Padang dari Dinas Pariwisata Sumbar.
Terkait pengembangan kampung tematik ini, Hendri Septa mendapat penghargan. Penghargaan tersebut dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) yang diberikan oleh Ketua Umum HAKLI Pusat Prof. Dr. Arif Sumantri, S.K.M, M.Kes. Yaitu “Inovasi Mengembangkan Kampung Tematik dengan Tema Kampung Kerajinan Daur Ulang Sampah dan Seribu Keripik”. (fan)




















