Mahasiswa berharap gagasan-gagasan tersebut dapat segera diimplementasikan dan memberi dampak nyata bagi pembangunan Sumatera Barat.
Pada kesempatan itu, Vasko memulai pemaparannya dengan menjelaskan visi dan misi pasangan Mahyeldi-Vasko, terutama misi kedua yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan Sumatera Barat sebagai lumbung pangan nasional.
Vasko menegaskan, sekitar 10 persen APBD Sumbar akan dialokasikan untuk sektor pertanian sebagai bagian dari program ini.
Vasko juga menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, yang menurutnya harus berbasis pada potensi lokal yang dimiliki Sumatera Barat.
“Sumatera Barat kaya akan sumber daya alam dan produk-produk lokal unggulan, namun perlu pengelolaan yang lebih inovatif agar bisa meningkatkan daya saing daerah di kancah nasional dan internasional,” kata Vasko.
Selain pembangunan ekonomi, Vasko menekankan pentingnya mitigasi bencana, mengingat Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang rawan bencana alam.
Menurutnya, penguatan SDM merupakan prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana.
“Kita harus meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju seperti Jepang,” kata Vasko. (*)
