JAKARTA, METRO–Untuk pertama kalinya, PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group), yang didukung oleh PT Krakatau Baja Industri sebagai penyuplai bahan baku baja canai dingin (CRC), melepas ekspor Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) Nexalume dengan metode Break Bulk Shipment. Dilaksanakan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke Kanada, pada Senin (7/10).
Vice Presiden PT Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi, melalui Rendra Fernanda, General Manufacturing PT Tata Metal Lestari, menyampaikan perusahaan telah mengekspor produk ke 20 negara di dunia. Namun, kali ini berbeda karena metode pengirimannya menggunakan Break Bulk, yang memungkinkan jumlah produk yang dikirim meningkat drastis.
“Ekspor hari ini sangat spesial karena kami mengirim dalam bentuk Break Bulk Shipment. Total yang kami kirim adalah 3.008 ton BJLAS Nexalume senilai USD 3.090.000 atau sekitar Rp 48 miliar. Kami kirim dari Pelabuhan Tanjung Priok langsung ke Pelabuhan Hamilton di Kanada dengan kapal MV Federal Michigan,” ungkap Rendra dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/10).
“Sebelumnya, dengan metode kontainer, kami hanya bisa mengirim sekitar 24 ton dalam satu kontainer. Dengan Break Bulk, kami bisa mengirim lebih dari 3 ribu ton dalam sekali pengiriman. Dengan kapal baru dan produk baru ini, kami berharap produk kami sampai tepat waktu dan segera digunakan oleh pelanggan kami,” terangnya.
Rendra juga menjelaskan bahwa dalam pengiriman kali ini, pihaknya telah memenuhi 11 spesifikasi agar produknya dapat diterima di pasar global.
Spesifikasi tersebut telah sesuai dengan standar ASTM (American Society for Testing and Materials) yang diperoleh melalui survei independen.
Hal ini menunjukkan bahwa industri baja lapis nasional dapat berkembang secara global melalui PT Tata Metal Lestari yang didukung oleh PT Krakatau Baja Industri.
