Soal infrastruktur jalan yang menjadi masalah utama di daerah tersebut, telah dijawab dengan perbaikan jalan pada tahun 2025.
“Tahun 2025, jalan menuju Solok Selatan Insya Allah akan baik. Kami juga berencana membangun jalan dari Muaro Labuah ke Sungai Rumbai yang sedang dalam persiapan,” sebut Mahyeldi.
Mahyeldi menegaskan, penyebab jalan rusak menuju ke Solok Selatan itu didominasi sebab oleh aktivitas tambang.
“Untuk tambang di Aia Dingin sudah kita tutup. Namun, saya berjanji akan (terus) memeriksa kembali, jika masih ada operasi tambang yang beroperasi,” tegasnya.
Mahyeldi juga mengakui potensi besar yang dimiliki Solok Selatan. Salah satunya dari energi panas bumi atau geotermal yang memiliki kapasitas besar, namun terkendala infrastruktur listrik.
“Kita dorong keindahan dan keasrian kota. Terkait tambang emas, kedepannya perlu perbaikan agar hasil tambang bisa bermanfaat untuk masyarakat, bukan hanya untuk pihak tertentu,” pungkasnya. (her/ikh)




















