Dalam waktu 50 hari ke depan, kata Sam Salam, memang penting bagi paslon nomor urut 2 untuk menaikan popularitas melalui konser untuk menyaingi Mahyeldi-Vasko.
“Sedangkan paslon nomor 1 Mahyeldi-Vasko merasa tidak perlu lagi meningkatkan popularitas, karena ‘gerombolan’ petahana sudah berkunjung ke pelosok-pelosok kampung di Kabupaten dan Kota selama bertahun-tahun di Sumbar,” katanya.
“Yang sangat menguntungkan paslon nomor 1, Mahyeldi-Vasko bahwa Paslon ini didukung oleh tiga eks bupati Kabupaten Solok, daerah asalnya Epyardi Asda sebagai Bupati Solok yang sekarang Cagub,” sambungnya.
Alasan keberpihakan ketiga eks Bupati Solok tersebut di luar dugaan karena eksistensi dan performa Cagub Epyardi Asda dalam mengelola Kabupaten Solok sebagai bupati.
“Yang paling tahu jelas masyarakat Kabupaten Solok sendiri. Berat memang perjuangan cagub Epyardi Asda yang tidak didukung para tokoh Kabupaten Solok yang akan mempengaruhi elektabilitas cagub Epyardi Asda. Bisa jadi kalah di kandang sendiri. Apalagi diluar kandang,” katanya.
Ia .melihat, paslon 2 dengan slogan ‘perubahan’ perlu menguraikan dengan jelas maksud dari perubahan tersebut. “Apakah rasa ‘teh talua’ yang diminati itu dirubah rasanya menjadi ‘teh tarik’,” katanya.
Sedangkan slogan paslon nomor 1 Mahyeldi-Vasko dengan jelas mengatakan Gerak Cepat untuk Sumbar dengan maksud bahwa semua ketertinggalan Sumbar balakangan ini akan segera diselesaikan melalui kolaborasi yang kuat Mahyeldi-Vasko yang dimandatkan tertulis langsung untuk memimpin Sumbar oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui Surat Keputusannya.
“Dukungan ini tentu semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap paslon Mahyeldi-Vasko. Slogan ‘tagak di nan manang’ tak bisa dielakan, semakin lama semakin membesar. Keuntungan ‘tagak di nan manang’ adalah bergembira, sedangkan ‘tagak di nan kalah’ bisa jadi menyakitkan’, maybe (mungkin). Ayo keluarkan semangat juangmu paslon nomor 1 dan 2. Let’s wait and see, kita tunggu tanggal penentuannya,” imbuhnya. (*)















