“Keikutsertaan Bapak Ibu merupakan bentuk ikhtiar untuk mengayomi para lansia agar tetap sehat dan produktif,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa peserta wisuda terdiri dari 19 orang dari Kecamatan Pasaman dan 17 orang dari Kecamatan Luhak Nan Duo, dengan total 16 kali pertemuan belajar. “Sekolah lansia ini memiliki struktur organisasi seperti sekolah umumnya, termasuk ketua kelas dan wakil ketua kelas, dan wisuda dilakukan dengan toga,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya orientasi di sekolah lansia dalam menciptakan lansia tangguh, sesuai dengan tujuh fungsi keluarga, serta mengoptimalkan delapan fungsi keluarga. “Semoga sekolah lansia ini bermanfaat dan menciptakan lansia yang hebat,” harapnya.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, David Arga, menyampaikan bahwa BKKBN memiliki sistem yang andal dalam menciptakan penduduk yang seimbang dan berkualitas, khususnya dalam pembangunan keluarga di Pasbar.
Ia menjelaskan bahwa jumlah penduduk lansia semakin meningkat. Hadirnya sekolah lansia bertujuan untuk mewujudkan lansia yang cerdas, mandiri, aktif, dan produktif. “Wisuda bukan berarti belajar selesai. Pemantauan dan kegiatan lanjutan masih bisa dilakukan. Selamat kepada Bapak dan Ibu lansia yang telah diwisuda, dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat yang telah meluncurkan sekolah lansia pertama di Sumbar,” tutupnya.(end)
