Apalagi Bogasari lanjut Lina Hansastri tidak hanya merupakan pabrik tepung terigu pertama di Indonesia serta terbesar di dunia karena terletak di satu lokasi, tapi juga punya komitmen dalam pertumbuhan UKM.
“Kami berharap keterampilan anggota dan pengurus bertambah dalam menghasilkan makanan olahan yang bergizi berbasis tepung terigu. Bahkan kami berharap ke depannya, ketika keterampilan ini sering diasah maka bisa jadi peluang usaha atau kekuatan ekonomi rumah tangga. Ibu-ibu DWP harus juga bisa berdaya dan berkontribusi,” ucap Ketua DWP Lina Hansastri.
Baking demo yang dibawakan Chef Tisa berlangsung sekitar 2 jam. Tidak hanya mengajarkan resep, tapi juga dari sisi peralatan, permodalan serta HPP (harga pokok penjualan).
“Untuk menghasilkan 3 produk makanan ini, tidak perlu investasi alat khusus tapi cukup pakai peralatan sehari-hari di rumah. Karena itulah, para kalangan ibu DWP Provinis Sumatera Barat dapat menjadikannya sebagai pilihan usaha rumahan. Jadi melalui baking demo ini, tidak hanya mengisi kegiatan tapi juga menginspirasi anggota untuk belajar usaha,” ucap Aldin, Kepala Perwakilan Pemasaran Bogasari area Sumatera Barat.
Ratusan ibu-ibu anggota dan pengurus DWP tampak sangat antusias. Bahkan Bogasari membuka kesempatan untuk konsultasi teknik gratis bila ada anggota dan pengurus DWP yang akan memperdalam atau meningkatkan untuk jadi usaha. “Bagi Bogasari, target dari setiap acara pelatihan adalah tumbuhnya pelaku usaha (UKM) baru,” ucap Aldin. (fan)
