Sedangkan Sekjen, Murharyadi, mengatakan usia ke 59 tahun, sekolah ini mengalami perubahan nama dari SSRI/ SMSR/SMKN 4 Padang, sekolah ini cuma ada 3 di Indonesia yakni di Jogyakarta, Padang dan Bali.
“Jadi diantara banyak pelukis, pematung, seniman sebagian besar kontribusi dari Kota Padang, termasuk salah satunya ketua Umum alumni kita saudara Yusman sebagai pematung, pelukis, termasuk juga desainer, jadi sekolah ini sebagi emberio orang besar di Indonesia khususnya dibidang seni,” sebutnya.
Kepala SMKN 4 Marnetti Yuniengsih B, M.Pd, untuk HUT ke-59 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, mengatakan disandingan dengan mata pelajaran P5. Dimana siswa ditargetkan sofkill, bisa mengkomunikasikan hasil pembelajaran dari Teaching Factory (TEFA).
“Ada batik, funiture mini, kotak tisu, gantung kunci dan lainnya sehingga pembelajaran bisa anak minat bakat tersalurkan dan kegiatan ulang tahun sekolah bisa teraliasasi,” ujar Marnetti Yuniengsih, yang menyebut acara HUT juga dihadiri alumni, guru yang telah purnatugas.
“Saat ini jumlah siswa sebanyak 932 orang, seluruh tema kita rangkul dengan kearifan lokal, tema kebekerjaan dan kewirausahaan. Kegiatan diisi dengan pawai alegoris Minangkabau.. Jadi untuk pencapaian kegiatan itu untuk P5 itu targetnya, 4C yaitu Colaborasi, Crativity, Comunicy, Colaborasy. Kemudian juga ada Market Day dengan tujuan untuk kewirausahaan, dan Makan Batandang di Rumah Gadang,” bebernya. (ped)



















