Namun kegiatan tersebut kembali dilaksanakan setelah empat tahun fakum dan kegiatan ini dalam rangka melestarikan kebudayaan masyarakat Danau Maninjau, khususnya di Nagari Sungai Batang dan bisa menarik kunjungan wisata kesini.
“Ini sebagai wujud upaya masyarakat menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai gotong royong. Kegiatan ini juga bisa menarik kunjungan wisatawan ke Danau Maninjau,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Agam Dedi Asmar mengapresiasi kegiatan pacu biduak dan manangkok rinyuak di Sungai Batang tersebut.
Pelestarian budaya lokal ini sangat tepat terlaksana di objek wisata Tapian Kualo. Salah satu destinasi terbaik Sungai Batang ini bebas keramba jaring apung dengan pemandangan lepas dan indah.
“Di sini sangat indah dan banyak terlaksana atraksi budaya sebagai daya tarik wisata. Kami dari Pemerintah Kabupaten Agam sangat mendukung pengembangan kegiatan atraksi di lokasi ini kedepannya,” katanya. (pry)




















