“Jadi jika ada yang mengganggu stabilitas politik dan kedamaian, kita abaikan saja, fokus kepada gagasan dan program kerja kita saja,” katanya.
Pasalnya menurut Vasko Ruseimy, jika kestabilan politik tidak tercipta dan terus menerus dihadapkan pada konflik, maka akan berdampak serius terhadap pembangunan.
“Investor jadi berfikir dua kali untuk menanamkan modalnya di Sumbar, kemudian yang terkorbankan itu adalah rakyat. Bagaimana pemerintahan berjalan lancar jika para pemimpin saling ribut dan konflik,” katanya.
“Oleh karena itu, tagline ‘Gerak Cepat untuk Sumbar’ rasanya sudah menegaskan bahwa kita fokus kepada kinerja, program dan gagasan, bukan kepada konflik yang tak berkesudahan. Sumbar perlu percepatan dalam pembangunan dari segala lini,” sambungnya.
Sementara itu, Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono mengatakan, Pilkada merupakan sarana demokrasi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) tahun 1945.
“Pilkada dilakukan guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis dan diharapkan membawa perubahan di negara republik indonesia umumnya dan di provinsi, kabupaten dan kota khususnya kearah yang lebih baik dan berkualitas,” katanya,” katanya.
Deklarasi kampanye damai pilkada bermartabat tahun 2024, katanya, merupakan sebuah komitmen seluruh elemen masyarakat dalam menunjukan kedewasaan berpolitik maupun berdemokrasi.
“Jika bercermin pada pesta demokrasi yang telah berkali-kali kita laksanakan, saya meyakini pula tahapan kampanye pilkada tahun 2024 ini akan terselenggara dengan baik dan sukses,” imbuhnya. (*)
