ACEH, METRO–Harapan Sumbar menambah koleksi medali emas dari cabor andalannya di FASI (Federasi Aerosport Seluruh Indonesia) melalui disiplin Gantole dan Paralayang, di dua lokasi berbeda, pupus, di hari terakhir even ini, Kamis (19/9)
Dari Bandara Rembele yang terletak di Kabupaten Bener Meriah, pilot andalan Sumbar NSR Yalatif gagal menyamai capaian point terbaiknya di Semifinal Nomor Durasi Klas A kala menyingkirkan pilot tuan rumah, Budi
Kala itu, Latif mampu meraih poin sempurna, 1.000. Sementara lawannya, Budi cuma meraih poin 449. Di partai puncak, Latif harus puas dengan poin 544 saja di tengah cuaca yang tak menentu di Kabupaten Bener Meriah itu.
Ia harus mengakui keunggulan pilot asal Jatim, Mustopa. Di partai final itu, Mustopa meraih poin serupa, 1.000 saat ia mengalahkan kompatriotnya sesama Jatim, Muhid.
Hasil ini mengantarkan Mustopa meraih medali emas, dan Latif berhak dengan medali perak. Di tempat ketiga ada pilot tuan rumah, Budi yang menyisihkan pilot Jatim, Muhid. Dari capaian ini, Budi menggondol medali perunggu.
Manager tim Sumbar untuk disiplin Gantole, Kapt. Hari mengakui kondisi cuaca di sekitar Bandara Rembele sangat tak menentu dan kerap membuat perlombaan urung dipertandingkan.
“Setidaknya, ada 4 hari cuaca buruk sehingga pilot-pilot kita gagal. Belum lagi hembusan angin membuat pilot kita tak bisa berbuat banyak,” kata Perwira TNI AU Lanud St. Sjahrir ini.
Kendati demikian, Hari mengaku tetap bersyukur dengan raihan yang dicapai Sumbar di nomor ini. Menurutnya, prestasi kali ini pertama kali diraih pilot Sumbar untuk kelas Durasi Klas A selama nomor ini dipertandingkan di PON.
