“Kesamaan parpol dengan pemerintah pusat belum jaminan untuk mendapat dukungan langsung, karena banyak daerah yang bupati/wakil bupatinya diusung oleh parpol pendukung pemerintah, tetapi tidak mendapat dukungan ketika menjalankan pemerintahan,” sebutnya.
Dikatakannya, selain cerdas, komunikatif juga harus Berintegritas. Bupati/Wakil Bupati haruslah orang-orang yang jujur dan dapat dipercaya. “Kecerdasan dan kemampuan berkomunikasi haruslah didukung dengan integritas yang kuat, kalau tidak maka yang akan kita dapatkan hanyalah bupati dan wakil bupati yang pendusta dan membungkus kedustaannya dengan berbagaicara,” sebut Budi.
Menurut Budi Febriandi, masyaratak Lima Puluh Kota, dapat melihat dan mencermati Empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota yang sudah mendaftar ke-KPU Lima Puluh Kota. Terutama terkait rekam jejak dan pertemananya. Kemudian apa yang sudah dilakukannya sesuai dengan profesi yang telah dijalani.
“Lihatlah rekam jejaknya, lihatlah circle pertemanannya. Lihatlah apa yang telah dilakukannya sesuai dengan profesi yang telah dijalaninya selama ini. Kalau pernah jadi bupati atau wakil bupati, apa yang sudah diperbuatnya, janji apa yang sudah dituntaskannya, kalau pernah jadi anggota DPRD, bagaimana dia mewakili rakyatnya, kalau dia pernah jadi pengusaha, lihatlah dia menjadi pengusaha seperti apa ?,” sebut Budi Febriandi. (uus)
