PADANG, METRO – Indonesia berambisi menjadi pusat konektivitas negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Alasannya, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis. Hal tersebut terungkap dalam seminar internasional Indo-Pasific Connetivity Outlook, di Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (11/3).
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono mengatakan, untuk mendukung cita-cita Indonesia menjadi pusat konektivitas Indo-Pasifik, Kementerian Luar Negeri gencar mengumpulkan data dan hasil penelitian akademisi terkait peluang kerja sama Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik. Salah satunya melalui seminar internasional Indo-Pasifik yang bekerja sama dengan pusat studi Indo-Pasifik UNP.
“Seminar ini merupakan bentuk konkrit dari DiploFest yang telah kita selenggarakan di Padang 2 Februari lalu. Kita bawa politik luar negeri ke daerah-daerah untuk dibahas oleh pakar dan akademisi daerah yang mempelajari kawasan Indo-Pasifik,” ungkap Siswo.
Siswo menjelaskan, masukan-masukan dari pakar tentang infrastruktur, yakni konektivitas pelabuhan udara dan laut di kawasan Indo-Pasifik menjadi data penting. Indonesia memproyeksikan pertumbuhan infrastruktur di kawasan Indo-Pasifik 10 tahun ke depan.
“Kalau kita punya data pertumbuhan pelabuhan di 57 negara Indo-Pasifik itu, maka harapannya perusahaan di Indonesia bisa mengambil peluang untuk ikut berpartisipasi membangun pelabuhan-pelabuhan di negara kawasan Indo-Pasifik,” beber Siswo.
Siswo mengungkapkan, usulan dan pemikiran para pakar yang tertuang dalam seminar internasional Indo-Pasifik akan dibawa untuk dibahas lebih mendalam pada pertemuan menteri-menteri luar negeri kawasan Indo-Pasifik pada 20 Maret mendatang di Jakarta.
“Semua yang dibahas disini (UNP), menjadi masukan bagi para menteri pada kegiatan High Level Dialog On Indo-Pacific Corporation. Pada kegiatan itu dirembukan, bagaimana peluang Indonesia menjadi sentra dari lalu lintas barat yang ada di Samudra Pasifik,” pungkas Siswo
Sementara itu, seminar internasional Indo-Pasific Connetivity Outlook di UNP dihadiri perwakilan dari Jepang, Filipina, Jerman, Amerika Serikat, Vietnam, India, Singapura, Korea Selatan, Rusia, dan Thailand. (mil)


















