Sementara untuk sektor pertanian khususnya di Kabupaten Pasaman juga sulit, karena secara geografis terletak pada daerah kemiringan Bukit Barisan, dengan kondisi tersebut butuh alternatif lain untuk diusahakan kedepan, salah satunya pengembangan ikan air tawar.
“Terkait Sumber Daya Alam (SDA), pada daerah Panti hingga Rao potensi coklat dan karet harus dimaksimalkan karena komoditi tersebut cukup melimpah. Sementara itu durian, manggis dan kulit manis cocok untuk daerah Panti, Lubuk Sikaping sampai ke Bonjol,” katanya.
Sementara untuk sektor perkebunan di Kabupaten Pasaman, masih digarap secara individual dan belum ada pembukaan lahan ribuan hektar untuk komoditi sawit, untuk pengembangan kedepan dibutuhkan investor untuk pengelolaan yang lebih maksimal.
Untuk diketahui perjalan karir politik Muzli dimulai pada awal Reformasi selama dua periode menjadi anggota DPRD Pasaman tahun 1999 – 2004 dan berlanjut pada periode 2004 – 2009. Setelah dua periode menjadi anggota DPRD Pasaman, Muzli meningkatkan karir politik ke DPRD Sumbar pada periode 2009 – 2014 dan berlanjut pada periode 2014 – 2019. Muzli pun kembali duduk untuk periode 2019 – 2024, dan hari ini (28/8) Muzli kembali dipercaya masyarakat untuk melanjutkan amanah untuk periode 2024-2029. Jadi genaplah Muzli menjadi anggota legislatif selama enam periode tanpa jeda.
Atas pencapaian bisa meraih enam periode berturut-turut, menurut Muzli caranya cukup sederhana. “Sebagai anggota legislatif, jangan terlalu banyak mengumbar janji jika tidak bisa ditepati. Setiap janji harus ditepati. Jangan ada konsep anak tiri anak kandung di Dapil kita, meski daerah itu tidak mendulang suara yang signifikan,” bebernya. (hsb)
