Arsenal mendepak Manchester United dari posisi empat besar di klasemen Premier League. Hal itu terjadi setelah Meriam London Setan Merah 2-0.
Bermain di Emirates Stadium, Minggu (10/3) malam WIB, Arsenal sudah berhasil melesakkan gol di menit ke-12. Adalah Granit Xhaka yang mencatatkan namanya di papan skor.
MU sebetulnya tak main jelek di babak pertama. Setan Merah bahkan punya dua tembakan yang masih membentur tiang gawang. Di 15 menit pertama babak kedua, MU sempat membuat Arsenal tertekan. Situasi berubah selepas pertandingan berjalan lebih dari satu jam.
Arsenal berhasil mencuri gol kedua lewat titik penalti. Pierre-Emerick Aubameyang berhasil menuntaskan kerjanya dan membawa Arsenal menang 2-0. Hasil ini membawa Arsenal naik ke posisi empat dengan 60 poin. Meriam London menggeser MU ke posisi lima dengan 58 poin.
Pelatih Arsenal, Unai Emery menyadari empat besar musim ini akan sangat sulit. Menurut Emery, timnya tidak perlu menutupi kebahagiaan mereka setelah berhasil mengamankan peringkat keempat di klasemen sementara. Dia percaya persaingan masih terbuka lebar, sebab itu Arsenal wajib konsisten.
”Hari ini kami senang, kami akan menganalisis pertandingan ini, juga posisi kami di klasemen lebih baik, tapi Manchester United, Chelsea, dan Tottenham bersaing bersama kami. Kami akan memainkan beberapa pertandingan sulit dan berusaha konsisten sangatlah penting,” tegas Emery .
Setelah kemenangan tersebut, Emery menegaskan Arsenal tidak akan berubah. Dia ingin timnya terus melaju dengan gaya bermain dan cara mereka, serta memikirkan pertandingan satu per satu.
”Kami bersikap positif ketika kami kesulitan di klasemen dan kami berusaha menemukan keseimbangan pikiran kami ketika kami tampil buruk – dan sekarang setelah kemeanngan ini, kami boleh bersikap positif, tapi itu tidak akan mengubah gagasan kami.”
Sementara itu, kemenangan Arsenal ini juga memberi goresan luka untuk Ole Gunnar Solskjaer. Untuk pertama kalinya Manchester United kalah di Premier League di bawah asuh Solskjaer.
Hasil ini menjadi kekalahan pertama Solskjaer di Premier League sejak menukangi MU. Sebelumnya, manajer dengan julukan The Baby-Faced Assassin itu belum kalah: 10 menang dan dua imbang.
Di tangan Solskjaer, MU juga lebih produktif dan bagus di pertahanan dengan mencetak 29 gol dengan 11 kali kebobolan dari 13 laga. Sebelumnya, MU mencatatkan jumlah gol yang sama dari 17 pertandingan dan kebobolan 29 kali.
Jika ditotal ke seluruh ajang, kekalahan ini adalah yang kedua untuk Solskjaer sekaligus hasil kekalahan pertama di kandang. Pria 46 tahun itu menelan kekalahan pertamanya saat MU tumbang 0-2 dari Paris Saint-Germain di leg pertama 16 besar Liga Champions.
Usai laga, Ole Gunnar Solskajaer menilai Arsenal tak layak mendapatkan hadiah penalti di laga melawan Manchester United. Ia mengganggap Fred tak melakukan pelanggaran. Sepakan 12 pas diberikan wasit Jonathan Moss kepada The Gunners usai Fred melanggar Alexandre Lacazette.
Terkait penalti yang diperoleh Arsenal, Solskjaer mengungkapkan rasa ketidakpuasannya terhadap keputusan Moss. Pria asal Norwegia menggangap Fred tak melakukan pelanggaran.
”Saya pikir itu seharusnya bukan penalti, tapi itu adalah keputusan yang telah dibuatnya. Saya kira tidak cukup kontak untuk membuat keputusan tersebut. Tidak, tidak, tidak, itu bukan diving. Fred yang tampaknya sangat-sangat kuat,” ujar Solskjaer.
Meski kecewa dengan hasil di markas Arsenal, Solskjaer tetap mengapresiasi penampilan anak asuhannya. Setan Merah mampu mendominasi serangan dan menciptakan beberapa peluang yang gagal jadi gol. (*/ren)


















