AIR TAWAR, METRO – Sebuah pernikahan unik di Kota Padang telah menarik perhatian publik. Pasalnya, pernikahan tersebut menggunakan sembilan produk reksadana dan satu set kalung.
“Saya memilih mahar reksadana karena semangat kami adalah berinvestasi untuk generasi kami berikutnya dan pasar modal Indonesia merupakan pasar yang memberikan keuntungan terbesar di dunia dalam 10 tahun terakhir,” kata mempelai pria, Teja Amanda Putra, kemarin.
Teja Amanda Putra menikahi Chintania Rosaline di Aula Universitas Negeri Padang, Jumat (9/3) dan memilih mahar sembilan produk reksadana dan satu set kalung berlian.
Reksadana merupakan sarana atau wadah investasi bagi sekumpulan investor yang dikelola oleh manajer investasi. Sembilan produk reksadana yang dibeli merupakan reksadana yang diterbitkan oleh sembilan aset manajemen yang berbeda.
Pasangan yang memang mendalami Pasar Modal sejak kuliah dan saat ini berkarir di Regulator Pasar Modal-Bursa Efek Indonesia dan TICMI, sudah merencanakan mahar ini dari jauh hari.
Kepala Sub Bagian Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Muhammad Taufik menilai, trend menikah dengan mahar saham menunjukkan literasi dan inklusi keuangan khususnya Pasar Modal di kalangan millenial semakin meningkat.
“Ini tidak terlepas dari kesadaran kaum milenial tentang pentingnya berinvestasi. Otoritas Jasa Keuangan mendukung trend positif untuk sadar berinvestasi,” ujar Taufik.
Menurut Taufik, kekuatan fondasi ekonomi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas nilai investasi ditanamkan.
”Indonesia memiliki bonus demografi kaum produktif milenial yang cukup besar. Bonus tersebut merupakan pedang bermata dua. Jika tidak dari sekarang mulai menanamkan kesadaran berinventasi, ke depan kita hanya menjadi penonton kemajuan dan hanya menjadi target pasar saja,” kata Taufik.
Sementara itu, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Sumbar, Early Saputra menyampaikan, pasar Modal Indonesia memberikan keuntungan cukup besar dalam 10 tahun terakhir. Jika dibandingkan negara lain, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam memberikan keuntungan.
“Rendahnya minat warga negara Indonesia sendiri untuk berinvestasi membuat asing selama ini yang mendapatkan tingginya keuntungan tersebut,” kata Early.
Early menyampaikan, bagi kawula muda dan pasangan yang ingin menikah, mungkin bisa meniru konsep “Investing for Wedding” dengan mahar saham dan reksadana. Karena saat ini Pasar Modal tidak lagi hanya dikenal sebagai sarana jual beli saham.
“Tapi dengan makna yang lebih dalam, yaitu dengan Pasar Modal, masyarakat bisa memiliki perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia serta berinvestasi untuk generasi berikutnya,” katanya. (mil)


















