“Kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed yang lebih panjang menyebabkan arus modal keluar dan tekanan depresiasi mata uang serta kenaikan biaya bunga hampir di seluruh dunia. Ini menghasilkan tekanan dan kompleksitas kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara-antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan dan kesempatan kerja,” bebernya.
Di sisi lain, Menkeu menyatakan perekonomian Indonesia relatif terjaga di tengah gejolak perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global saat ini. Pada Kuartal I-2024 pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,1 persen (yoy), inflasi stabil sebesar 2,5 persen di bulan Juni, tingkat pengangguran turun menjadi 4,82 persen dari 5,45 persen tahun lalu, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen.
Sejalan dengan itu, Indonesia juga terus fokus melakukan reformasi struktural untuk mengakselerasi pembangunan prioritas: SDM, infrastruktur, hilirisasi dan kelembagaan.
“Ditengah ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi – Indonesia mendukung spirit kerjasama global dan peranan forum G20 dan lembaga-lembaga multilateral untuk terus meningkatkan kolaborasi agar kita bisa mengatasi permasalahan dunia bersama,” pungkasnya. (jpc)
