“Ini tantangan kita, karena yang harus kita ‘tangkap’ adalah wisatawan Bali. Wisatawan Bali ini mirip (karakteristiknya) dengan yang datang ke Mentawai. Mereka rata-rata surfing, seperti dari Australia dan Amerika,” sebutnya.
Disayangkan, penerbangan rute Sumbar ke Bali, dan sebaliknya, malah tidak ada yang langsung, alias tanpa transit. Padahal, dengan adanya rute penerbangan langsung Sumbar-Bali, diyakini bisa meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke Sumbar, terutama ke Kepulauan Mentawai.
“Sayangnya, tidak ada penerbangan langsung dari Bali ke Sumbar. Ini juga menyebabkan tingkat kompetensi rendah,” ujarnya.
Untuk destinasi Kepulauan Mentawai sendiri, dia menekankan agar Sumbar membuat satu kontingensi plan (red-Rencana kontingensi) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing. Penekanan ini karena mengingat adanya kekhawatiran publik terkait potensi bencana alam gempa dan tsunami di Sumbar.
“Kita harus menjaga keamanan dan kepercayaan wisatawan di Mentawai tidak terjadi bencana. Wisatawan asal Australia dan Amerika Serikat yang wisatawan di Bali akan senang berkunjung ke Bali. Katanya, periode sekarang ini, mereka senang, karena ombak bagus di Mentawai,” tutupnya. (rgr)

















