PDG. PANJANG, METRO–Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D mengapresiasi kegiatan The 1st International Conference On Arts, Media dan Culture (ICAMAC) yang digelar Institut Seni Indonesia (ISI) PaÂdang Panjang, Kamis (25/7).
“Kegiatan ini adalah sebuah pemicu untuk memÂbangkitkan keberagaman seni di Indonesia,” ujarnya saat membuka kegiatan ini di Lantai III Rektorat ISI.
Menghadirkan narasumber dari berbagai neÂgara di antaranya Theater Combinat Austria, Claudia Bosse, Absolutely Thai National University of SiÂngapore, Dr. Paphutsorn Koong Wongratanapitak.
“Saya tertarik dengan kegiatan ini, makanya saya langsung hadir di sini. Perlu diketahui negara kita ini punya beragam budaya. Kita dituntut untuk bisa berkontribusi dengan keÂkayaan budaya yang kita miliki untuk dijadikan sebuah seni dan produk untuk dibincangkan di negara lainnya,” kata Hilmar.
Dengan tema “The Confluence Harmony Between Arts, Media, Culture and Industri 5.0, MembaÂngun Jembatan antar Budaya”, konferensi ini bertujuan merayakan keaÂnekaragaman seni, media, dan budaya yang ada di berbagai belahan dunia. Serta untuk mempromosikan pemahaman dan dialog lintas budaya yang leÂbih dalam.


















