SOLSEL, METRO – Ketua Bawaslu Solok Selatan (Solsel), Muhammad Ansyar berharap melalui sosialisasi pengawasan partisipatif hendaknya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaporkan pelanggaran pemilu yang terjadi.
“Agar pemilu berjalan sesuai aturan dan berkeadilan, maka dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk dapat melaporkan tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta maupun penyelenggara untuk ditindaklanjuti,” ujar Anshar saat sosialisasi pengawasan Pemilu 2019 di Hotel Pesona Alam Sangir, Rabu (6/3).
Dijelaskannya, agar dalam pelaksanaan pemilu yang lancar, tentunya hal ini merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya penyelenggara, pemilu ini merupakan pesta rakyat. Bila hanya mengandalkan Bawaslu untuk pengawasan, tentunya tidak akan efektif karena keterbatasan sumber daya yang ada, hal ini terjadi pada semua penyelenggara pengawasan.
“Karena keterbatasan personal dan daya dukung pengawasan pemilu, maka partisipasi pengawasan sangat diharapkan dari peran masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini muncul isu money politic, Bawaslu selaku lembaga pengawasan meyakini ini memang terjadi. Tapi untuk pembuktian hal tersebut, sangatlah sulit karena tidak ada yang melaporkannya.
Ia mengatakan, agar pemilu berkualitas ada lima unsur dan salah satunya adalah partisipasi masyarakat. “Peran masyarakat dalam pengawasan pemilu sangat dibutuhkan, terutama adanya pelanggaran yang terjadi, masyarakat merupakan yang pertama mengetahui,” sebutnya.
Pemilu bukan hanya saat pencoblosan saja sebutnya, tetapi ada 11 tahapan yang dilalui. Dimana sekarang adalah tahapan masa kampanye.
“Semua tahapan ada peluang pelanggaran, sehingga butuh laporan dari masyarakat walaupun lewat telepon selular,” jelasnya.
Kordiv Hukum, Pencegahan dan Penindakan, Bawaslu Solsel, Suriyanti menyebutkan, setiap pelapor akan dilindungi dan identitasnya bisa disembunyikan.
“Kami akan melindungi pelapor dan kalau terancam bisa dimintakan ke kepolisian untuk perlindungan,” katanya.
Hal ini dinyatakan oleh seorang peserta sosialisasi, Jasman. Dia mempertanyakan perlindungan untuk pelapor sebab para caleg itu adalah orang-orang yang memiliki massa, uang dan kekuatan.
“Kalau dilaporkan pelanggarannya, bagaimana perlindungan kami sebab akan rawan kena teror dan lainnya yang jelas membuat tidak nyaman,” tuturnya.
Sosialisasi sehari ini diberikan kepada pengurus masjid, BKMT, tokoh adat, serta pelajar yang sudah menjadi pemilih pemula. (afr)