Ia menambahkan, ketegasan penegakan hukum terhadap para pemain judi online dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri. Apalagi setelah adanya beberapa kasus yang menyebabkan citra Polri menurun.
“Ini bisa menjadi titik balik kepolisian dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat lagi. Sehingga masyarakat percaya polisi dapat memberikan perlindungan dan rasa aman kepada rakyat yang mana itu ada lah tugas Polri,” ungkapnya.
Gilang pun mencontohkan soal kejadian yang menimpa sopir Bajaj bernama Supriyadi. Kisahnya viral karena Bajajnya dicuri tapi tak mau melapor ke Polisi karena mengaku tidak memiliki uang. Sebab, Supriyadi merasa kasus pencurian Bajajnya tidak akan diusut Polisi jika ia tidak memberi uang untuk proses pelaporan.
“Ini kan miris sekali ya, bagaimana seharusnya rakyat merasa aman meminta perlindungan ke polisi sebagai pengayom masyarakat dan penegak hukum. Ada yang salah sampai rakyat merasa harus membawa uang saat hendak membuat laporan ke kepolisian,” papar Gilang.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu meminta jajaran Polri berintrospeksi dan mengevaluasi diri. Gilang berharap Polri melakukan perbaikan di seluruh tingkatan agar tidak lagi ada cap ‘bayar dulu baru kasus ditangani’ di tengah masyarakat.
“Kasus Supriyadi ini menjadi pengingat bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas layanan publik, khususnya bagi masyarakat rentan. Polri harus bisa merangkul semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (jpg)
