SAWAHLUNTO, METRO–Pasca kebakaran Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto pada (3/10/22) lalu. Ternyata menyisakan banyak pertanyaan dan sorotan. Hal itu dikarena masih belum adanya upaya perbaikan gedung bersejarah di tengah-tengah kota Warisan Dunia (WTBOS) yang didapuk UNESCO.
Komitmen Pemerintah Kota Sawahlunto dalam upaya pelestarikan situs tambang batu bara Ombilin telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia, melalui sidang penetapan di Baku, Azerbaijan, pada 6 Juli 2019 lalu.
Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) menjadi sebuah situs yang diakui oleh dunia untuk dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan secara bersama-sama.WTBOS jadi sorotan
DPRD Kota Sawahlunto Rio Mardanil pada Senin (24/6) lalu pada Pemandangan Umum Fraksi Gerakan Restorasi Keadilan Indonesia Raya (NasDem, PKS dan Gerindra) terhadap Ranperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Sawahlunto tahun 2023 saat rapat paripurna di gedung DPRD kota itu.
Pada rapat paripurna nota jawaban Penjabat Wali Kota Sawahlunto, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023, pada Senin (1/7), terkait pembangunan kembali Gedung Pusat Kebudayaan yang terbakar pada tanggal 3 November 2022 itu.
Pj Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyatakan Pemerintah Kota Sawahlunto sudah menyampaikan surat kepada Direktur Utama PT. Bukit Asam, Tbk untuk segera melakukan kembali pembangunan GPK tersebut.
















