SIJUNJUNG, METRO – Masyarakat Sijunjung mengeluhkan buruknya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sijunjung. Kekecewaan masyarakat terkait pelayanan dan manajemen di RSUD merupakan sudah yang kesekian kalinya terjadi dan kerap kali mendapat sorotan. Namun hal itu tetap saja terjadi dan berulang.
Kali ini keluhan tersebut muncul dari salah seorang warga Nagari Silantai, Kecamatan Sumpur Kudus bernama Rita Wahyu Ningsih dan suaminya Defrizol. Mereka datang ke RSUD Sijunjung karena akan melahirkan.
Sesampai di RSUD Sijunjung pada Senin (25/2), pasien atas nama Rita Wahyu Ningsih diminta untuk menunggu hingga esok harinya dikarenakan dokter yang akan menangani pasien tersebut tidak berada ditempat. “Kami datang setelah mendapat penanganan dari bidan desa terlebih dahulu, dan dirujuk ke RSUD Sijunjung karena saat itu air ketuban istri saya sudah pecah dan segera akan melahirkan,” ujar Defrizol.
Namun terangnya, sesampai di RSUD Sijunjung, dirinya diminta menunggu sampai esok harinya karena dokter yang akan menanganinya sedang tidak ditempat. Mendengar hal itu, ia membawa kembali istri pulang ke rumah famili yang ada di Muaro Sijunjung.
Namun setelah menunggu hingga esok harinya ungkap Defrizol, ia kembali lagi ke RSUD.
“Esoknya kami kembali dengan tujuan masih sama yaitu untuk melahirkan. Istri saya sudah sakit-sakitan lantaran terlalu lama menahan, tapi pihak rumah sakit malah menjawab bahwa dokter yang bersangkutan sedang pergi keluar negeri yaitu ke Korea,” ungkapnya dengan nada kesal atas kejadian itu.
Antara emosi dan cemas, ia pun langsung membawa istrinya ke rumah sakit yang lainnya yang terletak di Tanahdatar agar bisa dengan segera untuk melahirkan. “Sewaktu tiba disana, istri saya langsung ditangani dan diambil tindakan cepat untuk operasi karena kondisinya sudah mengkhawatirkan. Alhamdulillah, istri dan anak saya akhirnya selamat,” katanya dengan rasa lega.
Dirinya sangat menyesalkan pelayanan yang didapatkan di RSUD Sijunjung, bahkan mempertanyakan hal tersebut.
“Kami sangat kecewa, tak terbayang rasanya bagaimana masyarakat kita di Sijunjung yang kerap kali mendapatkan pelayanan yang seperti itu. Untung saja anak dan istri saya selamat, kalau tidak entah apalah yang akan diperbuat,” ucapnya.
Ia berharap kepada pemerintah daerah agar pembenahan dilakukan agar RSUD Sijunjung bisa lebih baik lagi, baik itu pelayanan maupun manajemennya. Sebab yang berobat di sana pada umumnya masyarakat Sijunjung.
Sementara itu, untuk mengkonfirmasi hal tersebut, Direktur RSUD Sijunjung tidak mengangkat saat dihubungi melalui telepon selulernya. Pesan yang dikirim pun juga tidak dibalas.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Zefnihan juga terkejut atas kejadian tersebut. Sebab pihaknya pada beberapa waktu lalu juga sudah membahas terkait keluhan pelayanan di RSUD Sijunjung.
“Terkait kasus yang ini saya belum dapat informasi, nanti kita tanyakan kepada dirutnya. Kita menyadari bahwa memang sering kali adanya keluhan dari nasyarakat. Tapi kita bukan bicara kasusnya, namun bagaimana agar RSUD ini bisa berbenah dan lebih baik lagi kedepannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kita. Nanti kita akan coba bahas dengan badan pengawas beserta Direktur dan jajarannya,” tutur Sekda saat dihubungi, Minggu (3/3). (ndo)