“Dengan dukungan semua pihak, dengan melayani, silaturahmi maka semua bisa diselesaikan dengan baik. Jangan sampai nanti bak kato pituah urang awak, rumah siap, tokok babunyi. Hendaknyo, biduak lalu, kiambang batawik,” harap Wizri Yasir.
Senada dengan Wisri Yasir, Komisioner KPU Sumbar, Jons Manedi, juga mengajak masyarakat Payakumbuh untuk datang ke-TPS pada 27 November 2024 menggunakan hak pilih untuk menentukan siapa yang akan menjadi wali kota dan wakil walikota.
Dia juga mengingatkan masyarakat Kota Payakumbuh untuk hadir pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI pada tanggal 13 Juli 2024 nanti. Dipilihnya hari libur Sabtu, agar nanti semua masyarakat datang berbondong-bondong ke-TPS.
Selain itu Jons Manedi meminta PPK dan PPS bekerja maksimal, agar tidak lagi terulang PSU diberbagai tempat. Tidak luput mengingatkan anggota Pantarlih (Pemutakhiran data Pemilih) diwanti-wanti agar benar benar datang menemui masyarakat door to door agar tidak muncul apa yang namanya istilah perjokian.
“Untuk tahapan pencalonan dari parpol nanti pada 27-29 Agustus 2024. Yang terpenting bahwa pasca putusan MK 10 Juli lalu, memutuskan PSU untuk DPD RI dan pada 13 Juli nanti akan dilakukan pemilihan ulang. Dan dilaksanakan pada hari Sabtu, pada hari libur. Saat ini ada 16 calon,” ingatnya.
Sementara itu Pj.Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, menyebut peluncuran tahapan pemilihan serentak nasional tahun 2024 ini menjadi langka stretegi untuk menyampaikan kepada warga terkait pilkada. Jangan sampai ada hak pilih tidak digunakan dengan baik atau sampai tidak sah.
“Saya pesankan agar masyarakat hadir pada saat pemilihan nanti, karena Payakumbuh akan menentukan Indonesia emas tahun 2045, maka caranya datang ke-TPS, gunakan hak pilih bapak ibuk dan jangan sampai tidak sah,” ucapnya. (uus)




















