Posmetro Padang
Rabu, 17 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO SUMBAR

Terkikisnya Nilai Kato Nan Ampek pada Masyarakat Minangkabau Modern

Redaksi
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:57 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

Muda-mudi Minang­kabau saat ini banyak yang menggunakan kata “gue” untuk membahasakan didirnya dan “lo” untuk lawan tuturnya padahal berbicara dengan bahasa Minang. Sebelum pengaruh “gue-lo” masuk, yang digunakan adalah “awak”, “denai” atau nama si pembicara, dan “kau” bagi lawan tutur perempuan, serta “ang/waang” bagi lawan tutur laki-laki, atau nama si lawan tutur.

Pada dasarnya tidak ada yang salah dalam hal ini, jika diterapkan pada teman sebaya. Berbeda jika diterapkan pada orang yang lebih tua. Akan tetapi, banyak muda-mudi Minang yang ketika berbicara pada ka­kaknya justru seperti berbicara pada teman sebaya, menggunakan “gue-lo” atau “aden-kau/ang”.

Hal ini  sebenarnya tidak terjadi di Minangkabau saja, di berbagai daerah juga sudah sangat lumrah, sebagai simbol keakraban, katanya. Namun, pada kenyataannya ini bertentangan dengan salah satu nilai pada kato nan ampek, yaitu kato mandaki.

Saat ini nilai-nilai kato nan ampek sudah terlupakan meskipun eksistensi kato nan ampek  sendiri masih ada. Selain pengaruh media sosial, ada juga pe­nyebab lain yang membuat nilai-nilai kato nan ampek terikis, yaitu dihapuskannya pelajaran BAM di sekolah. BAM atau Budaya Alam Minangkabau dulunya a­dalah mata pelajaran wajib di sekolah, mulai dari Se­kolah Dasar sampai Se­kolah Menengah Atas.

Namun, seiring berjalannya waktu, BAM tidak lagi menjadi mata pelajaran wajib, padahal pelajaran BAM sangat mengenalkan budaya-budaya yang ada di Minangkabau, seperti asal-usul nama Minangkabau, pakaian adat, juga nilai-nilai dan penerapan kato nan ampek.

Contoh lain yang membuktikan bahwa nilai-nilai kato nan ampek terkikis a­dalah carut-marut yang dianggap biasa, bahkan dianggap keren.

Penormalisasian penggunaan carut-marut ini sangat disayangkan karena bertolak belakang de­ngan nilai kesopanan yang dijunjung tinggi di Minang­kabau. Generasi muda saat ini seringkali mengeskpre­sikan segala sesuatu de­ngan carut-marut, tak peduli ia sedang berbicara de­ngan siapa.

Carut-marut pada teman sebaya dianggap biasa dan simbol keakraban, tetapi tetap saja melanggar nilai kesopanan. Carut-marut pada yang lebih muda tentu tidak baik, mengajarkan sesuatu yang salah dan tidak sopan. Carut-marut pada orang yang lebih tua bisa dikatakan sebagai hal fatal, sangat tidak sopan, dan tidak menunjukkan rasa hormat.

Sangat disayangkan carut-marut berbahasa Minang dikenal banyak o­rang melalui media sosial, hal ini benar-benar tidak mencerminkan budaya Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai kesopanan. Harapan besar bagi ge­nerasi muda saat ini, khu­susnya muda-mudi Minangkabau agar mengembalikan etika sopan santun dalam berbicara. Me­ngem­balikan nilai-nilai ka­to nan ampek pada tempatnya.

Bisa menyesuaikan ketika berbicara, dengan orang yang lebih tua guna­kan kato mandaki, dengan yang lebih muda gunakan kato manurun, dengan teman sebaya gunakan kato mandata, dan dengan o­rang yang disegani guna­kan kato malereang. Tidak menyamaratakan semua usia dengan alasan sudah dekat atau agar tercipta keakraban. Berhenti normalisasi penggunaan ca­rut-marut atau kata-kata kotor baik di kehidupan nyata atau media sosial. (***)

Laman 2 dari 2
Prev12
ShareTweetShareSend

Baca Juga

Wako Sawahlunto Terima Audiensi Pengurus MUI

Wako Sawahlunto Terima Audiensi Pengurus MUI

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:46 WIB
Peringatan Hari Ibu ke-97, Riyanda: Perempuan Miliki Peran Menentukan dalam Membangun Keluarga

Peringatan Hari Ibu ke-97, Riyanda: Perempuan Miliki Peran Menentukan dalam Membangun Keluarga

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:45 WIB
Perkuat Sinergitas, PKK dan OPD Kolaborasikan Program Pembangunan Daerah

Perkuat Sinergitas, PKK dan OPD Kolaborasikan Program Pembangunan Daerah

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:44 WIB
GOW Kabupaten Solok Ambil Peran Strategis dalam Pencegahan KDRT

GOW Kabupaten Solok Ambil Peran Strategis dalam Pencegahan KDRT

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:44 WIB
Rakor Penanggulangan Bencana Sumbar, Bupati Eka Putra Sampaikan Kebutuhan Mendesak Pascabanjir Bandang

Rakor Penanggulangan Bencana Sumbar, Bupati Eka Putra Sampaikan Kebutuhan Mendesak Pascabanjir Bandang

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:43 WIB
Istri ASN Perkuat Citra Suami sebagai Aparatur

Istri ASN Perkuat Citra Suami sebagai Aparatur

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:42 WIB

BERITA POPULER

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan
METRO SUMBAR

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:27 WIB

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:38 WIB
Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Minggu, 14 Desember 2025 | 20:58 WIB
Baralek Marak, Satpol PP Diminta Lakukan Pengawasan

Terkikisnya Nilai Kato Nan Ampek pada Masyarakat Minangkabau Modern

Rabu, 19 Juni 2024 | 10:57 WIB
Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:12 WIB

BERITA TERKINI

Lima Hari Menyusuri Lokasi Galodo di Sumatera Barat, Bagaikan Naga Berpindah Disertai Bunyi Menakutkan
BERITA UTAMA

Lima Hari Menyusuri Lokasi Galodo di Sumatera Barat, Bagaikan Naga Berpindah Disertai Bunyi Menakutkan

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:25 WIB

Puncak Peringatan HJK Solok ke-55, Momentum Introspeksi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik

Puncak Peringatan HJK Solok ke-55, Momentum Introspeksi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:22 WIB
Mandi di Pantai Air Manis, Bocah 7 Tahun Diserang Buaya

Mandi di Pantai Air Manis, Bocah 7 Tahun Diserang Buaya

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:20 WIB
Berawal dari Laporan Warga, Pengedar Sabu Diciduk saat Dini Hari

Berawal dari Laporan Warga, Pengedar Sabu Diciduk saat Dini Hari

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:17 WIB
Jelang Rehab-Rekon Pascabencana di Sumbar, BNPB Tekankan Pentingnya Memaksimalkan Pendataan

Jelang Rehab-Rekon Pascabencana di Sumbar, BNPB Tekankan Pentingnya Memaksimalkan Pendataan

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:16 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025