Bila hujan tiba, pelajar yang menempuh pendidikan di SD tersebut masih terlihat trauma. Bencana Galodo dan banjir bandang sangat menghantui mereka. Aliran sungai didaerah tersebut terhubung langsung dengan gunung Marapi.
Bersama Kepala Sekolah, staf pengajar serta tata usaha, Ny Afrida Roni Mulyadi mengajak seluruh siswa siswi SDN 31 Paninjauan bermain dan bergembira. “Kami bermain dan bergembira bersama. Beberapa permainan kami munculkan. Anak anak terlihat senang, sejenak rasa takut mereka hilang,” katanya.
Dalam proses trauma healing, anak-anak diajak untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga dapat melupakan trauma yang diakibatkan oleh bencana. “Hal ini penting untuk membantu mereka pulih secara emosional dan mental setelah mengalami tragedi yang memilukan,” jelasnya.
Disebutkan, murid disekolah ini berjumlah sekitar 88 orang. Saat itu mereka terlihat senang dan gembira.
Dengan penuh kasih sayang, Ny Afrida bermain bercanda bersama para tunas bangsa disekolah itu. Para pelajar itu sesekali juga menunjukan kebolehannya dalam bermain. “Hiburan sederhana bagi anak anak korban bencana, cukup membantu menghilangkan trauma mereka. Kegiatan yang sangat menyenangkan,” katanya. Hiburan ringan ini dapat mengedukasi anak anak korban bencana, kami bernyanyi, mendongeng serta kegiatan-kegiatan lain yang dapat membuat anak-anak melupakan bencana yang mereka alami,” pungkasnya. (ant)
















