“Saya sudah mencoba mendesainnya, di mana dalam visi-misi saya itu yakni mewujudkan Kota Padang maju menuju Indonesia Emas 2045,” kata Braditi Moulevey.
“Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Pemerintah Kota (Pemko) Padang itu (di bidang pendidikan) di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), kami fokus di SD karena itu Golden Age. Membentuk karakter dimulai dari SD,” kata Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Padang yang pertama itu.
Selain meningkatkan pemahaman agama, eks petinggi di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Padang itu juga menyoroti krisis adab dan moral yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.
“Saat ini (kita tidak boleh menutup mata) krisis adab dan moral, tawuran hingga LGBT (serta tindakan kriminal lainnya). Caranya, harus meningkatkan kompetisi guru, guru ini wajib ditingkatkan, jangan sampai gagap teknologi (gaptek), karena transformasi digital sudah cukup canggih,” kata Moulevey.
Sehingga, kata pria dengan gelar adat Rajo Mudo itu, para pelajar bisa lebih meningkat budi pekerti dan adabnya dengan mengkombinasikan pendidikan agama dengan transformasi digital.
“Semua itu dimulai dari usia dini. Kita harus menyiapkan infrastruktur yang mumpuni, bagaimana milenial dan Gen Z ini juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersaing di era digitalisasi ini,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut. (*)
















