Timnas Indonesia sudah berhasil menjadi juara Piala AFF U-22 2019. Kini, Garuda Muda ditunggu Kualifikasi Piala Asia U-23.
Laga pertama Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 bergulir pada 22 Maret 2019 di Vietnam. Tim besutan Indra Sjafri masuk ke Grup K bersama Thailand, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Thailand menjadi lawan pertama Indonesia. Tim besutan Gajah Perang itu adalah lawan yang dikalahkan pada final Piala AFF U-22 2019 pada Selasa (26/2/2019).
Tak ada waktu untuk Indonesia untuk lama-lama menikmati gelar juara itu. Pelatih Indra Sjafri sudah bakal melakukan pemusatan latihan untuk persiapan kualifikasi.
”Kami akan mulai pemusatan latihan tanggal 2 (Maret) dan ada tujuh pemain tambahan yang kami panggil. Tanggal 28 (Februari) dan 1 (Maret) istirahat, tanggal 2 sudah mulai latihan,” kata Indra usai membawa Indonesia juara di Piala AFF U-22.
”Sebanyak 23 pemain ditambah tujuh, jadi ada 30 pemain. Nanti kami siapkan 23 pemain berangkat ke AFC,” sambungnya.
Lokasi pemusatan latihan bisa berlangsung di Jakarta ataupun Cikarang. Indra berharap PSSI mau menempatkannya di Jakarta.
”Saya minta kalau bisa tetap di Jakarta. Saya sudah minta kepada Bu Sekjen PSSI (Ratu Tisha) untuk di Jakarta,” harapnya.
Di sisi lain, Indra Sjafri juga merasa bangga bisa kembali mempersembahkan trofi untuk Indonesia. Dia membuktikan, pelatih lokal mampu bersaing di level internasional.
Ini merupakan titel ketiga Indonesia di Piala AFF berbagai kelompok umur, masing-masing di U-16, U-19, dan U-22. Dari tiga titel itu, dua di antaranya yakni di level U-19 dan U-22 dipersembahkan Indra. Baginya raihan ini cukup mengejutkan, karena sejumlah negara sampai membayar pelatih asing demi mengangkat prestasi. Sebut saja Thailand, Kamboja, Timor Leste, dan Myanmar.
”Ini persembahan kedua saya, setelah kemarin di Timnas U-19 pada 2013. Sekarang di U-22,” kata Indra usai pertandingan.
”Yang bikin saya agak surprise, hampir semua negara semua pelatih asing, salah satu yang memakai pelatih lokal adalah Indonesia. Maksud saya kita sudah bisa berdikari dengan kaki sendiri. Bisa, asal mau,” imbuhnya. (*/ren)