Menurutnya, warga sangat khawatir jika pendangkalan ini bisa mendatangkan bencana mengingat topografi pemukiman di dekat sungai yang berada di tempat rendah.
“Sekarang potensi bahaya itu ada di kampung kami, sebab di daerah lain sungainya sudah dikeruk dan dalam, sementara kami yang berada di bawah, masih dangkal dan butuh normalisasi,” kata dia.
Desa Cangkiang menjadi salah satu daerah terdampak saat kejadian banjir lahar dingin. Sedikitnya 55 rumah digenangi air dan lumpur.
Sementara puluhan hektar lahan pertanian juga rusak ditimbun material. Di arah hilir dari perkampungan, terdapat sebuah embung besar yang saat ini tengah dikeruk alat berat dari BWS Sumbar.
“Jika terjadi hujan, apalagi malam hari, kami sangat cemas air sungai kembali meluap, kami sangat berharap atensi dari pemerintah,” pungkasnya. (pry)















