JAKARTA, METRO – Pulau Kalimantan yang cukup luas, membutuhkan moda transportasi yang cepat dan murah. Untuk mewujudkannya, Indonesia dan Rusia menjalin kerjasama investasi pembangunan infratruktur transportasi publik kereta api, di Pulau Kalimantan.
Kerjasama investasi ini didukung penuh oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Oesman Sapta Odang (OSO). “Kerjasama ini, menjadi salah satu upaya mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi publik kereta api. Terutama di Pulau Kalimantan,” ungkap OSO, didampingi Sekretaris Jenderal DPD RI, Reydonnizar Moenek, saat menerima Delegasi Rusia, Rabu (27/2) di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Delegasi Rusia pada pertemuan tersebut, dipimpin langsung oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. Selain itu, juga hadir Delegasi Open Joint Stock Company (OJSC) Russian Railways Railway Alexander Misharin. OSO menilai, kereta api merupakan moda transportasi yang cepat dan murah. Karena itu, kereta api ini sangat dibutuhkan di Pulau Kalimantan.
“Pulau Kalimantan ini sangat luas. Transportasi murah sekaligus cepat ini sangat dirindukan masyarakat,” kata OSO.
Menurutnya, Rusia sangat tertarik berinvestasi membangun infrastruktur kereta api. Terutama di Pulau Kalimantan. Ketertarikan Rusia, terutama membuat infrastruktur jalur kereta, lokomotif, gerbong kereta dan sarana prasarana pendukung terwujudnya transportasi kereta api.
Dengan adanya kerjasama investasi dua negara ini, maka menurut Senator asal Kalimantan Barat itu, DPD RI akan memfasilitasi pertemuan antara pihak terkait, Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Tengah dan Gubernur Kalimantan Barat. Selain itu, juga pertemuan dengan kementerian selaku perwakilan dari pemerintah, sebagai regulator untuk melakukan pertemuan dengan Russia Railways.
Sementara, First Deputy CEO, OJSC Russian Railways Alexander Misharin mengapresiasi dukungan yang diberikan DPD RI ini. Menurutnya, sebagai perwakilan daerah, DPD RI, langsung merespons dengan cepat, rencana investasi kereta api. Bahkan Misharin juga sangat menghargai, DPD RI langsung berinisiatif memfasilitasi pertemuan dengan semua stakeholder terkait kerja sama investasi Indonesia dan Rusia ini.
“Kami melihat banyak dukungan dan minat untuk membantu dan terwujudnya proyek kereta api di Indonesia. Rusia Railways sudah melakukan banyak pengembangan industri kereta api, di berbagai negara. Kami tidak sabar menantikan kerja sama pengembangan industri di Indonesia, terutama di Kalimantan,” ujar Misharin.
Misharin menilai, perundang-undangan sangat penting dalam kerjasama investasi ini. Pasalnya, dalam proses untuk mewujudkan kerjasama ini nantinya, berhadapan dengan proses pembebasan lahan dan semua aspek yang mendukung percepatan investasi dan pembangunan infrastruktur di Kalimantan. “Kami menghargai respon cepat DPD RI, dengan langsung memfasilitasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait rencana investasi ini,” tegasnya.
Selain berkomitmen memfasilitasi pertemuan tersebut, OSO juga memberikan dukungan penuh dan meminta keseriusan dari pihak Rusia, agar mempercepat realisasi investasi pembangunan proyek kereta api di Pulau Kalimantan.
“Sangat mendukung, saya sangat mendukung dan akan mengawal agar segera terwujud pembangunan investasi transportasi kereta api di Pulau Kalimantan. Saya juga meminta pihak Rusia serius dan jangan lambat untuk segera merealisasikan investasi ini dengan menggandeng mitra kerja lokal,” imbuh OSO.
Oesman menegaskan, bahwa investasi dan pembangunan kereta api di Pulau Kalimantan itu memiliki dampak manfaat yang cukup besar. Pembangunannya dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menghidupkan ekonomi daerah. Selain itu juga terjadi percepatan jalur distribusi manusia dan barang, khususnya di Pulau Kalimantan.
Sementara, Sekjen DPD RI, Reydonnyzar Moenek usai pertemuan, menyebutkan, pertemuan Ketua DPD RI OSO dengan delegasi Dubes Rusia tersebut, merupakan bagian dari upaya DPD menindaklanjuti aspirasi daerah, merespons investasi dan mendorong terwujudnya kemajuan transportasi di Indonesia.
Apalagi transportasi massal itu ongkosnya murah dan cepat bagi masyarakat. Serta juga bisa mendukung pengangkutan logistik, seperti hasil perkebunan, pertanian dan lainnya.
“Sangat efektif dan efisien karena ini moda transportasi yang murah dan cepat. Apalagi saat ini, pemerintah pun tengah merevitalisasi jalur-jalur kereta api di daerah, dan telah selesai membangun kereta api ke bandara-bandara, salah satunya di Sumbar,” kata mantan Pj Gubernur Sumbar. (fas/fan/adv)