“Sedangkan Progul Pemda Satu Nagari Satu Event tidak membawa dampak positif ke Nagari, karena anggaran stimulan RP. 50 Juta tidak mencukupi untuk merealisasikan Progul tersebut, sehingga Wali Nagari harus mengupayakan dana nagari untuk mensukseskan acara tersebut,” ulasnya.
Kemudian kami melihat masih belum primanya pelayanan terhadap masyarakat di Puskesmas dan Rumah Sakit, karena masih adanya antrian yang menumpuk dan berdesakan, serta mohon ditingkatkan pelayanan terhadap pasien disabilitas.
Selanjutnya Khairul Abdi meminta penjelasan dari pemerintah daerah, apakah anggaran Pilkada telah dianggarkan maksimal. “Kemudian dengan bencana alam yang terjadi di Tanah Datar, dengan terjadinya banjir bandang (galodo) di beberapa Nagari, apakah anggaran kita cukup baik untuk pembenahan fisik maupun non fisik,” terangnya.
Terakhir kami melihat Ranperda RPJPD dari beberapa data kami temukan, bahwa persoalan yang urgen yang kita hadapi adalah masalah ekonomi. Apakah strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Tanah Datar.
“Juga meminta penjelasan pemerintah daerah, apakah langkah kongkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat daerah yang berkeadilan,” pungkasnya. (ant)
