Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa Program Kartu Prakerja (Prakerja) adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. “Prakerja memberikan akses pelatihan untuk upskilling dan reskilling kepada WNI usia 18-64 tahun agar bisa beradaptasi dengan perubahan dunia kerja. Prakerja juga menjadi bagian dari upaya yang mendorong pendidikan sepanjang hayat khususnya bagi orang dewasa,” tutupnya
Sementara itu Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja – Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa Prakerja terbukti adaptif, inklusif, cost effective, akuntabel dalam skala yang besar dan waktu yang pendek. Kunci keberhasilannya ada pada policy excellence, operational excellence, dan multi-stakeholder partnerships.
Selain penyerahan Laporan Tahun 2023, dalam acara ini juga digelar Diskusi Publik dengan narasumber Susiwijono Moegiarso, dan menteri-menteri sebelumnya, yaitu Sofyan Djalil (Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menko Perekonomian, Menteri BUMN, dan Menteri Komunikasi dan Informatika), Bambang Brodjonegoro (Mantan Menteri Riset dan Teknologi, Menteri PPN/Kepala Bappenas) serta Denni Puspa Purbasari. Diskusi publik ini membahas urgensi program Prakerja dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, memanfaatkan bonus demografi, membangun resiliensi kelas menengah, membangun kesadaran pentingnya belajar di sepanjang usia, sekaligus menjadi contoh baik yang dapat ditiru bagi program-program pemerintah lainnya. (efa)
