“Ancaman pangan masuk ke Indonesia dengan adanya Elnino, sehingga Indonesia akan mengalami kekeringan bahkan sampai Juli. Produksi pangan kita mengalami penurunan sampai 4 juta ton. Kita lakukan percepatan, optimalisasi lahan dan siapkan bibi unggul untuk mengatasi kondisi ini,” terangnya.
Kondisi sekarang, menurutnya, Indonesia mengalami defisit anggaran. Alokasi pupuk dikurangi 50 persen, mesin pertanian benih dan irigasi tidak diperbaiki. “Saya sudah keliling 15 provinsi, ada kebijakan yang dibutuhkan di sektor pertanian. Pupuk harus ditambah 100 persen,” tegasnya.
Jika dahulu alokasi pupuk mencapai 9,8 juta ton, bisa berdampak Indonesia swasembada beras sebanyak tiga kali berturut-turut. Saat ini menurutnya, semua kebijakan harus dikembalikan seperti kebijakan dulu. “Kondisi sekarang alokasi pupuk mengalami penurun 4 juta ton. Saya sudah minta dan disetujui Presiden untuk memenuhi kebutuhan pupuk. Kita dapatkan tambahan anggaran Rp33 triliun dan sudah disetujui,” ungkapnya.
Menjawab tantangan penyediaan lahan 5-10 ribu hektar dari Mentan RI tersebut, Rektor UNP, Prof Ganefri, P.hD mengatakan, UNP siap menyediakan lahan 5 ribu hektar peluang yang diberikan Mentan RI. Karena itu UNP akan mengkordinasikan dengan bupati di Sumbar.
Peluang yang diberikan Mentan RI tersebut, menurutnya sangat bermanfaat untuk Sumbar. Apalagi didukung dengan peralatan teknologi tinggi. Ini sangat membantu petani.
Pada kesempatan FGD tersebut tersebut juga dilaksanakan penandatangan nota kesepahaman (Mou) antara UNP dengan berbagai pihak. Ada tiga MoU yang ditandatangani. Yakni, UNP dengan Balai Litbang Kementerian Pertanian. Kemudian UNP dengan perusahaan pengelola tambang di Morowali, yang merupakan perusahaan besar yang produksi baterai.
“Melalui MoU ini terjalin komitmen, pihak perusahaan di Morowali tersebut memberikan beasiswa pendidikan S2 dan S3 kepada UNP. Juga ada kesempatan magang di industri di Morowali,” terang Ganefri.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan launching Kelompok Tani Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Ada tiga kelompok tani mahasiswa perguruan tinggi yang dilaunching, yakni, UNP, Universitas Andalas (Unand) dan Politani. (fan)




















