Tidak hanya pemerintah, bantuan juga datang dari berbagai organisasi non-pemerintah (NGO), komunitas lokal, dan masyarakat umum. Palang Merah Indonesia (PMI) dan organisasi kemanusiaan lainnya telah mengirimkan tim medis dan sukarelawan untuk memberikan pertolongan pertama dan layanan kesehatan kepada para korban. Selain itu, berbagai komunitas dan lembaga sosial turut menggalang dana dan mengumpulkan donasi untuk membantu pemulihan.
“Ini adalah saat bagi kita semua untuk bersatu dan bahu-membahu. Meskipun bencana ini menimbulkan kesedihan dan merusak banyak hal, tapi dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong, kita pasti bisa bangkit dan membangun kembali yang lebih baik,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Drs H Edi Busti M Si saat menerima bantuan di Posko tersebut.
Dikatakan, berbagai bantuan ini membuktikan bahwa semangat Bangkit Bersama Obati Luka tidak hanya sekedar slogan, tetapi sebuah gerakan nyata yang menunjukkan betapa kuatnya persatuan di Kabupaten Agam.
“Dengan bantuan yang terus mengalir dan semangat kebersamaan yang tinggi, diharapkan pemulihan pasca bencana dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat bisa segera kembali ke kehidupan normal mereka,”ungkapnya. (pry)




















