Lebih lanjut ia menegaskan, ada sedikitnya 25 kepala keluarga berada diseberang sungai. Dan, ada kurang lebih 40 orang pelajar di seberang sungai setiap hari nya pulang balik ke sekolah memanfaatkan rakit ini.
Namun begitu perasaan was – was pun masih menghantui warga dan orang tua anak – anak, saat hujan kembali turun dsm mengakibatkan banjir. Ini, yang membuat warga cemas. Karena, rakit tersebut tidak bisa digunakan.
” Rakit alasnya terbuat dari drum, alasnya dari kayu. Dan ditarik mengunaka slink dari kabel listrik dibentang sepanjang 100 meter dari ujung ke ujung,. Semua dilakukan secara swadaya masyarakat, bersama nagari dan bantuan perantau, ” katanya.
Sejauh ini pihak nagari telah memasukan proposal ke pemerintah daerah, Pesisir Selatan melalui dinas PUPR namun masih menunggu. Bahkan, proposal pun juga telah disampaikan ke pemerintah provinsi Sumbar.
Bahkan, pihak dari Kementerian pusat juga telah turun kelosi melihat kondisi jembatan gantung. Dan akan segera membangun,namun hingga sampai ini belum juga.
” Warga sangat jembatan gantung. Agar. Kegiatan masyarakat bisa berjalan optimal,” sampai nya.( Rio)
