PADANG, METRO – Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit berharap Organisasi Amatir Radio (Orari) agar dapat menjalankan peran dan fungsinya memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat saat terjadi bencana.
“Semua yang berkepentingan terhadap bencana harus dapat memainkan peran masing-masing. Terutama Orari, yang memiliki peran sangat penting dalam memberikan informasi jika terjadi bencana,” harap Nasrul saat pelatihan informasi, komunikasi dan rescue 2019 kepada Orari se-Sumbar, Senin (25/2) di Padang.
Nasrul mengungkapkan, bicara bencana, Sumbar itu memiliki potensi bencana yang cukup besar. Ada potensi gempa tsunami, gelombang besar, badai, longsor, gunung merapi.
“Semuanya ada di Sumbar,” ungkapnya.
Masyarakat yang hidup di Sumbar menurutnya, tidak bisa mundur dan pindah ke daerah lain. Nasrul mengajak masyarakat agar jangan takut dan ragu menghadapi bencana. Tetapi harus bersahabat dengan bencana, karena itu dibutuhkan persiapan dan mitigasi menghadapi bencana.
Nasrul Abit mengilustrasikan, jika terjadi suatu bencana seperti gempa, maka kondisi yang dihadapi listrik mati dan komunikasi mati. Namun, ada komunikasi yang masih hidup, yakni Orari. Karena itu, peran Orari sangat penting memberikan informasi saat terjadi bencana.
Nasrul juga menyinggung soal potensi gempa dan tsunami di Sumbar. Beberapa waktu lalu, ungkap Nasrul, Kepala BNPB berkunjung ke Sumbar dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kunjungan Kepala BNPB tersebut, ingin melihat langsung titik koordinat potensi gempa 8,8 SR di pusat megathrust di Mentawai yang akan meledak.
Menurut para pakar dan ahli gempa, pusat megathrust ini satu-satunya energi gempa yang belum lepas. Padahal, titik pusat gempa di semua daerah sudah melepaskan energi. Baik itu di Aceh, Palu dan Donggala.
“Karena itu, jangan lengah dalam hal ini. Jika ini terjadi, maka gelombang tsunaminya 27 menit sampai ke Padang. Apa yang akan dilakukan? Inilah pentingnya ada kesiapsiagaan mitigasi bencana sebelum bencana datang,” ujarnya.
Nasrul berharap, jika ada bencana, jangan ada lagi masalah Orari dimana? Listrik kok mati? Nasrul berharap Orari memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi. Saat terjadi bencana, yang dilakukan prioritas pertama itu harus jelas. Yakni penyelamatan manusia, mengobati orang yang sakit akibat bencana.
“Semuanya ada tahapannya. BPBD Sumbar harus menyusun langkah-langkahnya melalui standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. Dalam kondisi darurat jangan saling nenyalahkan, tapi harus tahu prosedur dan tahu apa yang dikerjakan,” harapnya.
Kepala BPBD Sumbar, Erman Rahman mengatakan, pelatihan informasi komunikasi dan rescue 2019 ini dilaksanakan dilatar belakangi karena saat ini Orari sudah dibentuk. Namun masih banyak penyiaran yang tanpa proses perizinan dan menggunakan alat yang tidak layak. Kondisi ini sangat mengganggu jalur frekuensi.
Dengan adanya pelatihan untuk Orari se-Sumbar ini, untuk mengingkatkan pengetahuan anggota Orari terhadap langkah-langkah penyampaikan informasi saat terjadi bencana dan membangun jaringan komunikasi yang baik. Pelatihan yang dilaksanakan menggunakan alat komunikasi radio amatir serta juga pembekalan SOP saat menghadapi bencana. (fan)