“Dimana unsur unsur tersebut mencakupi 5 W+1 H. Sebab itu penting sekali dalam penyajian sebuah berita yang akurat, selain memilki narasumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan kebenaran informasi yang disampaikan. Kemudian ada proses penyaringan di dapur redaksi, apakah sebuah berita yang ditulis wartawan layak dipublikasi atau tidak,” tutur Aking.
Selain penyampaian materi, kegiatan study banding para siswa MTI Canduang ke BW Luak Limopuluah juga diisi dengan sesi tanya jawab terkait profesi wartawan dan pemberitaan. Para santri dan santriwati MTI Canduang juga terbilang aktif dan antusias bertanya terkait bagaimana metode pengolahan berita, pengalaman di lapangan serta sikap seorang wartawan.
Dalam sesi ini, para siswa lebih banyak diberi edukasi oleh para jurnalis Luak Limopuluah, bagaimana menjadikan seorang wartawan yang baik dan memilki integritas tinggi, serta menjujung nilai-nilai kaidah jurnalistik.
“Menjadi seorang wartawan atau seorang jurnalistik memilki tantangan yang besar. Dimana seorang wartawan harus memilki sebuah prinsip kepedulian sosial kemanusiaan, integritas dan profesionalitas yang tinggi. Semua itu perlu dimiliki oleh seorang wartawan sebab disitulah marwah seorang wartawan di pertaruhkan atau dinilai oleh pubik,” timpal Saiful Datuak, Arief Wisa, Arya Gusman, Edwardi dan Robby Engles Yunesco, menjawab pertanyaan para santri.
Ustad Fitra Yadi mengaku apresiasi sekaligus berterima kasih atas sambutan positif para awak media yang menerima kunjungan para santrinya ke Balai Wartawan Luak Limopuluah. Dia menyebut, ke depan akan ada bentuk kerjasama lanjutan dengan organisasi BW Luak Limopuluah terkait pengembangan mata pelajaran JUSTIC, yang merupakan salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler di Ponpes MTI Canduang.
“Kita bahkan sudah membuat website JUSTIC yang dikelola oleh organisasi kejurnalistikan santri Ponpes MTI Canduang sebagai wadah pengembangan diri di bidang Jurnalistik baik media cetak, radio, televisi, internet dan media digital lainnya bagi santri MTI Canduang. Tujuannya agar para santri bisa mengembangkan bakat dan minatnya, dalam membuat produk jurnalistik,” ulasnya. (uus)
