Pemerintah daerah, dikatakan Jokowi, memang telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). “Tetapi yang belum adalah sinkron atau tidak dengan rencana besar yang kita miliki. Itu yang belum. Oleh karena itu, sinkronisasi itu menjadi kunci,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Pj. Wali Kota Payakumbuh Jasman Dt. Bandaro Bendang, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Payakumbuh tumbuh positif di tengah ancaman resesi. Angkanya 4,7 persen di atas pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (Sumbar) 4,37 persen pada triwulan I tahun 2024 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). “Namun ini masih dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen. Kondisi ini akan menjadi penyemangat kita dalam pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya,” imbuhnya.
Sekum LKAAM Sumbar itu juga menyambut baik pesan-pesan Presiden Jokowi. Ia mengaku akan menerapkan pengelolaan anggaran sesuai harapan yang disampaikan Jokowi. “Seperti yang dikatakan Bapak Presiden, harus sinkron. Dengan begitu kita akan melakukannya demi kepentingan masyarakat kita di Payakumbuh,” katanya.
Begitupun dengan kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran, menurut Jasman, pihaknya akan melakukan pemantauan secara menyeluruh saat merealisasi anggaran. Tujuannya, agar tidak ada anggaran negara yang meleset dari yang diharapkan.
“Pada intinya, kita sangat sepakat tidak ada satu rupiah pun uang meleset selain untuk kepentingan rakyat. Anggaran yang diamanahkan untuk dikelola akan kita kelola dengan baik sesuai arahan Bapak Presiden,” pungkasnya. (uus)
